Rabu, 14 Maret 2012

Kecanduan Gadget Memicu Anak Lebih Nakal

Setiap orangtua pasti berharap mampu memenuhi segala kebutuhan anak-anaknya. Menurut survei yang dilakukan oleh Oreo dan perusahaan riset pasar Ipsos, sekitar 83 persen orangtua di dunia harus bekerja keras untuk mengupayakan yang terbaik untuk masa depan anak-anak. Sayangnya, banyak dari mereka yang lebih fokus untuk mencukupi kebutuhan materi dibandingkan dengan memenuhi kebutuhan afeksi anak-anaknya.

Salah satu jawaban orangtua untuk mengatasi kurangnya waktu untuk berkomunikasi dengan anak adalah melalui teknologi. Teknologi memang memungkinkan orangtua dan anak berkomunikasi setiap saat. Namun hal ini menimbulkan fakta mengejutkan, dimana lebih dari seperempat persentase orangtua di dunia ternyata lebih banyak berkomunikasi melalui teknologi dibandingkan secara langsung.

Secanggih apapun teknologi, sebenarnya tetap tak mampu menggantikan perhatian orangtua secara langsung. Memberikan "kenyamanan" dan perhatian melalui teknologi ternyata bisa berakibat buruk bagi keutuhan keluarga. Sebab, kebiasaan untuk menggunakan teknologi seringkali tetap berlanjut saat berkumpul bersama keluarga. "Misalnya ketika sedang berada di meja makan, masing-masing akan sibuk dengan gadget mereka, dan tidak berinteraksi satu sama lain," ujar Anna Surti Ariani, SPsi, Msi, dalam diskusi yang digelar Oreo di Graha Inti Fauzi, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Kesalahan lain yang terjadi kemudian, orangtua cenderung "menyogok" anak dengan gadget agar tidak rewel ketika ditinggal bekerja. Akibatnya anak lebih kenal pada gadget ketimbang perhatian orangtua secara langsung. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, orangtua akan kehilangan anak-anak mereka, sementara anak-anak akan menjadi kecanduan gadget, dan lebih sayang pada gadget daripada orangtuanya.

"Sudah banyak kasus seperti ini di Indonesia, anak-anak kecil lebih memilih gadget, dan tumbuh menjadi anak yang nakal karena tidak dapat perhatian orangtuanya," tambahnya.

Dalam penelitian secara terpisah, terlihat bahwa gadget memberikan respons langsung terhadap tuntutan perhatian dari anak dalam bentuk suara-suara yang meriah. Anak-anak sangat menyukai suara-suara ini, sehingga ketika sedang tak terbuhung dengan gadget mereka akan mencari "suara-suara" tersebut dari sumber lainnya. Orangtua juga akan memberikan respons dalam bentuk suara ketika anak-anak berbuat nakal, dan respons inilah yang diharapkan anak, karena membuat mereka merasa diperhatikan orangtuanya.

Sumber: Kompas


Artikel lainnya:

Minggu, 11 Maret 2012

Download Aplikasi Web Cam

Kamera web atau kamera ramatraya (bahasa Inggris: webcam, singkatan dari web dan camera) adalah sebutan bagi kamera waktu-nyata (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa dilihat melalui Waring Wera Wanua, program pengolahpesan cepat, atau aplikasi pemanggilan video. 
Istilah kamera ramatraya merujuk pada teknologi secara umumnya, sehingga kata ramatraya kadang-kadang diganti dengan kata lain yang memerikan pemandangan yang ditampilkan di kamera, misalnya StreetCam yang memperlihatkan pemandangan jalan. 
Ada juga Metrocam yang memperlihatkan pemandangan panorama kota dan perdesaan, TraffiCam yang digunakan untuk memantau keadaan jalan raya, cuaca dengan Weather Cam, bahkan keadaan gunung berapi dengan VolcanoCam. Kamera ramatraya adalah sebuah kamera video bergana (digital) kecil yang dihubungkan ke komputer melalui (biasanya) colokan USB atau pun colokan COM.

Nah Bagi anda yang komputer ataupun Web Cam di laptopnya tidak berfungsi bisa menggunakan aplikasi ini, silahkan download Link dibawah ini, dan Instal ke PC atau Laptop anda.
 

Selamat Ber Web Cam... hehe


Lainnya:

Bagikan Artikel Ini melalui 
Account dibawah ini.


Rabu, 07 Maret 2012

Kurang Minum Air Meningkatkan Gula Darah?

Kurang mengonsumsi air putih bukan hanya menyebabkan dehidrasi tapi juga kadar gula darah menjadi tinggi. Karena itu selain menjaga pola makan, konsumsi air yang cukup disarankan untuk mencegah kadar gula darah meningkat.

Ketika kadar gula darah di atas normal, tetapi belum terlalu tinggi untuk disebut diabetes, dokter menyebutnya sebgai pra-diabetes. Mereka yang didiagnosis mengalami pra-diabetes beresiko tinggi menjadi diabetes jika kadar gula darahnya tidak dijaga.
Dalam studi terbaru, orang dewasa yang hanya mengonsumsi setengah liter air setiap hari (sekitar dua gelas), cenderung mengalami kenaikan gula darah hingga level pra-diabetes, dibandingkan dengan orang yang minum lebih banyak air.
Walau penelitian ini menemukan kaitan antara asupan air dengan gula darah, tetapi tidak menunjukkan adanya hubungan sebab akibat. Diduga hal ini bisa dijelaskan secara biologi.
Menurut Lise Bankir, peneliti dari French National Research Institute, hormon yang disebut vasopressin, mungkin menjelaskan. Vasopressin, yang disebut juga dengan hormon antidiuretik, membantu mengatur penyimpanan air dalam tubuh.
Saat kita dehidrasi, kadar vasopressin meningkat sehingga ginjal berusaha menghemat persediaan air. Selain itu peningkatan kadar vasopressin ini juga akan meningkatkan kadar gula darah.
Menurut Bankir, di dalam liver terdapat reseptor vasopressin, organ yang bertanggung jawab pada produksi gula darah di tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan menyuntikkan vasopressin pada orang sehat akan menyebabkan kadar gula darah meningkat sementara.
Penelitian itu dilakukan terhadap 3.615 orang Perancis berusia 35-65 tahun dan memiliki kadar gula darah normal pada awalnya. Sekitar 19 persen mengatakan mereka hanya minum kurang dari setengah liter air setiap hari, sementara sisanya minum seliter air atau lebih.
Setelah 9 tahun, sebanyak 565 partisipan studi menderita ketidaknormalan kadar gula darah dan 202 orang didiagnosis diabetes tipe 2. Ketika para peneliti mengamati kebiasaan partisipan mengonsumsi air, mereka menemukan orang yang minum air kurang dari setengah liter setiap hari, beresiko 28 persen menderita kenaikan gula darah.
Selama ini belum ada data statistik yang menyebutkan kaitan antara asupan air dengan terjadinya diabetes. Namun, orang yang minum air hanya sedikit pada umumnya menyukai minuman yang mengandung gula sehingga bisa memicu kenaikan berat badan dan gangguan kontrol gula darah.

Sabtu, 03 Maret 2012

Lima makanan Tingkatkan Daya Ingat

Jika Anda ingin meningkatkan daya otak dan memaksimalkan memori, konsumsi makanan bernutrisi sangat membantu. Apa saja makanan terbaik bagi otak?

Cobalah konsumsi makanan berikut ini demi membantu meningkatkan daya ingat, sekaligus bermanfaat mengusir depresi, dan mencegah tumor otak, seperti dikutip dari The Sun:



1. Stroberi
Mengandung fisetin disebut flavonoid yang dapat meningkatkan kerja memori di otak. Semua jenis berry, termasuk blueberry, juga kaya antioksidan yang dapat membantu mengurangi stres di otak.

2. Kuning telur
Makanan untuk perkembangan otak dan memori melimpah di kuning telur. Inilah mengapa anak di bawah usia tujuh tahun dianjurkan mengonsumsinya, karena area yang memengaruhi daya ingat masih berada pada tahap awal pengembangan. Tapi ingat, kuning telur tinggi kolesterol, jadi bagi orang dewasa hati-hati!

3. Biji Kopi
Kaya akan vitamin, mineral, antioksidan dan asam amino. Beberapa penelitian menunjuk­kan, minum kopi secara teratur dapat mengurangi risiko demen­sia. Sebuah penelitian di Korea Selatan bahkan mengungkap bahwa kopi mengandung zat yang dapat memperlambat pertumbuhan tumor otak.

4. Salmon
Salmon tinggi asam lemak omega-3, yang tinggi DHA. Mengonsumsinya akan mem­perlancar pengiriman sinyal di otak. Penelitian menunjukkan, rendahnya tingkat DHA dapat menyebabkan kehilangan memori, kurang konsentrasi atau gangguan suasana hati. Dan dalam kasus terburuk, kekurangan DHA memicu depresi, skizofrenia dan autisme.

5. Kacang
Banyak mengandung vitamin E yang bisa membuat otak sehat, sehingga membantu mencegah kehilangan memori akibat penuaan. Kenari juga mengan­dung omega-3. Sementara kacang mete kaya magnesium yang memungkinkan produksi oksigen ke sel otak meningkat.(net)
Semoga saja kita terhindar dari yang namanya suka lupa tuch........


dari berbagai sumber.


Dapatkan 3 buku GRATIS Cara Membuat Website/Bisnis Online DISINI : http://goo.gl/cyUCH

Jumat, 02 Maret 2012

Polisi Ganteng (Polteng)

Berawal dari perbincangan iseng di sejumlah media sosial, Bripda Saiful Bachrie mendadak terkenal. Pria yang dijuluki polisi ganteng itupun langsung menjadi selebriti lewat pemberitaan, dan tampil di berbagai acara televisi.

Kemunculan polisi yang bertugas di Bandung itu memang bermula dari Twitter. Saat itu, fotonya diposting dan langsung menuai decak kagum karena parasnya yang tampan.

Tak hanya orang biasa, sejumlah artis perempuan lain seperti Julia Perez, Sherina ikut berkomentar sambil bercanda. Karena dikomentari sejumlah artis, popularitas Saiful makin menjulang. Apalagi, follower Twitter seperti Sherina mencapai 3 juta orang.

Saiful pun langsung menjadi buruan media, dan mendapat undangan tampil di televisi. Kehadirannya mengingatkan Norman Kamaru yang ketika masih menjadi polisi mencuri perhatian karena aksi lip sync-nya di YouTube.

Dia tentu tak menduga, ulah iseng sebagian orang itu membuatnya menjadi artis dadakan. Saiful pun mengucapkan terima kasih kepada Sherina yang secara tidak langsung membuatnya terkenal.

Namun, Sherina sepertinya menyesal dengan ulah isengnya itu. Meski tidak menyebut nama, dalam akun Twitter-nya, Sherina mengungkapkan penyesalan karena leluconnya berdampak kepada profesi seseorang.

"A simple joke can change someone's life. At first it was funny, but now they have no idea how much I regret it," tulis Sherina dalam akun Twitter-nya yang dikutip okezone, Jumat (2/3/2012).

"I never thought it would bring such a life changing impact to someone. Now, that man can't properly do his job with all the spotlight," lanjutnya.

"I sincerely apologize. I really, really, regret this," sesalnya.

Pelantun Pergilah Kau itu sepertinya merasa tak enak hati karena Saiful kini lebih sibuk melayani undangan berbagai televise, dan menjadi artis dadakan. Padahal, tugas utama Saiful adalah seorang polisi. Dia sepertinya tak mau kejadian yang terjadi pada Briptu Norman terulang kembali.

Saat itu, Norman awalnya tetap memilih menjadi polisi. Namun, pria asal Gorontalo itu akhirnya tak kuat juga menahan godaan terjun di industri hiburan. Norman pun memutuskan keluar dari kepolisian.(rik)